![]() |
Sayur Kangkung : Tampak petani memanen sayur kangkung. (Foto/Antara Foto) |
Padahal sayur mayur dan rempah - rempah yang dijual oleh pedagang tidak mustahil tidak hidup di tanah desa. Kemudian tingkat kesuburan tanah di desa juga tidak kalah baiknya dan areanya sangat luas. Kecualian diperkotaan yang tidak memiliki lahan untuk bercocok tanam.
Kembali, Kangkung, sawi, kacang panjang dan lainnya laris manis. Serai, lengkuas, kunyit dan lainnya juga begitu. Semua bisa ditanam, namun mengapa masih membeli. Logika sederhananya seharusnya itu ditanam sendiri minimal untuk memenuhi kita masing- masing.
Saat ini, seperti cabai rawit sudah menyentuh harga Rp150 ribu perkilogram. Harga itu sangat tinggi dan sulit terjangkau. Sebenarnya cabai mudah ditanam. Kemudian untuk menanam meski lahan terbatas bisa mengunakan polibag dan untuk konsumsi rumahan cukup lima batang.
Mengapa kondisi miris ada di kita, apakah kita bangsa yang malas, tidak mandiri atau manja atau apa, mari kita pikirkan bersama-sama dan mencari solusinya. Saharusnya sudah berfikir jauh, bukan hanya memenuhi kebutuhan sendiri namun juga bisa menjual. Strateginya masing-masing memiliki produk unggulan dan diproduksi lebih banyak agar dalam pemasaran dan ketersedian stok berkelanjutan. Sudah saatnya dari dusun dan desan untuk pasar dan kota.
Penulis : Dedi
Komentar
Posting Komentar