Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Januari, 2017

BATU SAWAK, SI BATU ULAR

Pemuda Batu Layar yang tergabung dalam GTP Berfoto di Kepala Batu Sawak. (Foto: Aman dan Amin) Bila anda berkunjung ke Dusun Batu Layar Desa Sendoyan, Sambas tidak ada salahnya menyempatkan diri untuk mampir ke Batu Sawak. Bentuknya seperti ular membuat masyarakat setempat menyebutnya Batu Ular Sawak. Jika diperhatikan memang ada kemiripan dari bentuknya yang bulat memanjang. Untuk pajaknya sekitar 35 meter. Sedangkan untuk lebarnya sekitar 1,5 meter dan tinggi 1 meter. Di Badan Batu Sawak Menarik dan uniknya lagi Batu Ular Sawak tersebut memiliki dua badan dan satu kepala. Untuk besar kepala memiliki pajang sekitar 2 meter dan lebar 1 meteran serta tinggi 30 centimeter. Posisi batu tersebut merambat di tanah. Lokasinya sendiri tidak jauh dari jalan dusun. Batu Sawak yang tidak jauh dari Batu Layar tersebut berada di dalam kebun karet. Menurut cerita masyarakat setempat dan berdasarkan cerita orang terdahulu meskipun harus dicek kebenaranya, Batu Sawak awalnya ada...

BATU LAYAR, BATU BERLAYAR

Laskar Batu  Layar : Pemuda Batu Layar yang tergabung dalam Gerakan Tangan Pemuda (GTP) berfoto di puncak Batu Layar. (Foto/Aman)     Batu Layar, itu lah orang setempat menamainya. Hadirnya batu layar, sejak dulu menjadi identitas atau nama daerah tersebut yang dikenal dengan Dusun Batu Layar. Dusun Batu Layar terletak di Desa Sendoyan, Kecamatan Sejangkung, Kabupaten Sambas, Kalbar. Batu Bak Layar Berkembang     Batu yang memiliki panjang sekitar 35 meter yang memanjang dan di tengah melebar ke atas yang seolah- olah layar berkembang tersebutlah menjadikan dasar penamaan batu tersebut. Namun penamaan batu tersebut juga menurut warga setempat selaras dengan lageda yang ada hingga kini. Memanjat Batu Layar     Konon katanya daerah tersebut dulunya lautan luas. Pada suatu hari ada sebuah kapal melintas dan kapal tersebut disambar petir dan menjadi batu. Hanya sekilar informasi yang mengemuka di masyarakat. Persoalan kapan daerah tersebut ...

GTP GOTONG ROYONG MENGAMBIL PASIR BERSAMA WARGA

Gotong Royong : Pemuda sedang antusias bergotong royong mengambil pasir. Foto/Aman Pemuda Batu Layar yang tergabung dalam Gerakan Tangan Pemuda (GTP) bersama warga melakukan gotong royong. Satu di antara pengurus GTP, Aman menjelaskan keterlibatan pemuda dalam aksi sosial dalam bentuk gotong royong merupakan wujud pemuda peduli lingkungan. "Apa yang pemuda lakukan bentuk kita ingin berkontribusi untuk dusun tercinta," ujarnya. Ia menjelaskan dalam gotong royong yang digelar pada Jumat (6/1) berbentuk mengambil pasir di Bukit Mattang untuk pembangunan mesjid. "Semua teman- teman yang ikut dengan antusias dan semangat," terangnya. Aman menambahkan untuk saat ini ia sangat bersyukur sebab pemuda sudah mulai aktif dalam berbagai hal termasuk dalam gotong royong. "Kalau dulu diajak belum tentu mau. Kalau dulu juga kegaitan gotong royong anak muda jarang ikut. Namun sekarang berkat ada GTP dalam hal apapun semua aktif,...

Opini : Aneh Tapi Nyata, Warga Dusun Beli Sayur dari Pasar.

Sayur Kangkung : Tampak petani memanen sayur kangkung. (Foto/Antara Foto) Sunguh miris bin aneh tapi nyata warga dusun di sebagian besar di pedesaan di Sambas, untuk memenuhi kebutuhan sayur mayur harus membeli dari pasar. Buktinya banyak pedagan keliling yang masuk ke desa menjajakan jualanya baik ikan, ayam dan lainnya maupun sayur- mayur, khususnya untuk sayuran sangat laris manis. Padahal sayur mayur dan rempah - rempah yang dijual oleh pedagang tidak mustahil tidak hidup di tanah desa. Kemudian tingkat kesuburan tanah di desa juga tidak kalah baiknya dan areanya sangat luas. Kecualian diperkotaan yang tidak memiliki lahan untuk bercocok tanam. Kembali, Kangkung, sawi, kacang panjang dan lainnya laris manis. Serai, lengkuas, kunyit dan lainnya juga begitu. Semua bisa ditanam, namun mengapa masih membeli. Logika sederhananya seharusnya itu ditanam sendiri minimal untuk memenuhi kita masing- masing. Saat ini, seperti cabai rawit sudah menyentuh harga Rp150 ribu ...

TIDAK MAKAN NASI SAMA DENGAN BELUM MAKAN

Bubur Ubi : Tampak bubur ubi kayu. Ubi kayu merupakan makanan yang bisa menjadi peganti nasi. (Foto/Dedi) Ungkapan 'tidak makan nasi sama dengan belum makan' sangat femiliar di masyarakat terutama di pedesaan. Hal tersebut sudah menjadi fakta bahwa kalau belum makan nasi maka belum dianggap makan seperti bagi warga di dusun kami, Dusun Batu Layar Desa Sendoyan, Sambas. Meskipun seseorang sudah makan kue-kue dari gandum, ubi-ubian dan lainnya dan bahkan bubur nasipun sampai merasa kenyang maka hal itu belum dianggap makan. Dalam beberapa jam kemudian si perut tentu akan mencari nasi. Memang benar seperti dirasakan penulis sendiri, nasi merupakan makanan wajib yang harus dimakan minimal satu sekali sehari. Jika tidak demikian makan badan terasa tidak bertenaga meskipun sudah makan makanan yang mengandung karbohidrat. Penulis beranggapan mungkin hal tersebut dikarenakan kebiasaan sejak kecil yang dialami penulis di mana sejak kecil sudah makan nasi. Sehingga perut p...

Bupati Targetkan Tapal Batas Desa Selesai 2017

Foto di Bukit Mantauan Pontianak, 4/1 (GTP) - Bupati Sambas, Atbah Romin Suhaili menargetkan persoalan tapal batas antar desa di Kabupaten Sambas, Kalimantan Barat, selesai pada tahun 2017. "Saat ini sebagian besar Desa di Kabupaten Sambas masih belum memiliki tapal batas yang jelas. Selama kurun waktu tahun 2017 ditargetkan harus selesai persoalan itu,"ujarnya saat dihubungi di Sambas, Rabu. Ia menerangkan langkah sementara yang diambil oleh Pemda Sambas sejauh ini adalah ibarat memadamkan api. "Kita baru merespons jika memang terdapat konflik pada tapal batas desa tertentu. Setelah itu baru dituntaskan," ujar dia. Persoalan tapal batas menurutnya sudah menjadi tugas yang harus diselesaikan secepat mungkin oleh pemerintahan yang ia pimpin sekarang. "Tahun depan semua sudah harus jelas terkait tapal batas desa dan pengelolaan keuangan desa," kata dia. Sementara itu, Ketua Gerakan Tangan Pemuda Chapter Batu Layar, Zunaidi mengapresiasi target dan lang...

Pelatihan Dasar Organisasi Perkuat Kapasitas Pemuda

Foto Bersama : Peserta Pelatihan Dasar Organisasi dan Kepemimpinan Pemuda GTP Chater Batu Layar berfoto bersama. (Foto/Dedi)   Batu Layar, Sambas (GTP)- Komunitas   Pemuda   yang tergabung dalam Gerakan Tangan   Pemuda   (GTP) Chapter   Batu Layar , Sambas memperkuat kapasitas pemuda melalui program pelatihan dasar   organisasi   dan kepemimpinan pemuda bagi pengurus dan pemuda daerah. Ketua GTP Chapter  Batu Layar , Junaidi mengatakan bahwa pelatihan ini digelar supaya pemuda dapat mengerti dan paham dengan keorganisasian. "Dengan memahami cara berorganisasi potensi pemuda dapat dimaksimalkan karena baik soal konsep dan teknis dari kegiatan yang akan dilakukan jauh lebih besar dan bermanfaat," ujarnya, Minggu (25/12/2016). Maju Bersama : GTP bersama Masyarakat siap maju bersama. Junaidi menambahkan adapun dasar pelaksanaan pelatihan tersebut tidak terlepas dari keprihatinan terdapan realita pembangunan dan fakta sosial yang...