Langsung ke konten utama

PROFIL : IKO SUSAH PAYAH MENGAIS REZEKI DI NEGERI JIRAN



Meracik Bumbu : Iko sedang meracik bumbu untuk membuat martabak. Saat ini ia sedah mengais rezeki di negeri jiran, Malaysia. (Foto/ Dekumentasi pribadi Iko)
Pria yang memiliki nama Iko, kelahiran Batu Layar, Desa Sendoyan, Sambas, 5 Mei 1993 sejak tamat SD sudah mulai memikirkan ekonomi keluarga. Lahir dari keluarga yang ekonominya terbilang hanya di bawah cukup membuat ia berpikir keras untuk membantu ke dua orang tuanya yang berprofesi sebagai petani.

Tahu saja pendapatan dari seorang petani di daerah terpencil dengan segala keterbatasanya jauh lebih kecil dibandingkan kebutuhan yang dikeluarkan untuk memenuhi kebutuhan sehari- hari. Melihat keadaan yang ada setelah beberapa tahun tamat SD ia memutuskan untuk bekerja di negeri jiran, Serawak Malaysia.

Menjadi Pelayan : Untuk kali perdananya bekerja di Malaysia ia menjadi pelayan di rumah makan. (Foto/ Dekumentasi pribadi Iko)
Dengan bermodal kemauan dan keyakinan putra bungsu dari Zahar tersebut memberanikan diri bekerja di Malyasia sebagai tenaga kerja ilegal karena baik proses masuk dan pekerjaan ia ambil tidak melalui jalur resmi. Ia menyadari dengan ilegal maka resiko dalam bekerja jauh lebih besar dan ia telah memantapkan diri siap mengahadapi dan demi mencapai cita- citanya.

"Saya ke Malaysia lantara ingin membantu orang tua. Selanjutnya dengan ke Malaysia saya ingin mengumpulkan uang untuk mencari modal apakah nantinya untuk berkebun dan membuka usaha," kata dia saat dihubungi di Malaysia, Sabtu (10/12).

Iko menceritakan saat pertama kali bekerja tepatnya enam tahun silam ia menjual kue dengan gaji terbilag rendah yakni Rm450 perbulan. Setalah itu ia juga pernah bekerja mencuci piring dan sebagainnya. Untuk saat ini ia sedang meladeni kerja baru yakni sebagai pembuat roti canai dengan gaji lumayan besar yakni Rm100.

Sedang menunjukan roti canai hasil keahlian tangannya. (Foto/ Dekumentasi pribadi Iko)
Menurutnya bagi sebagian orang bekerja di Malaysia sangat mudah dan ringan. Padahal menurutnya bekerja di negara jiran sangat sulit dan berat. Ia mencontohkan bekerja di sana paling tidak harus 12 jam dalam sehari yakni, mulai bangun pukul lima pagi hingga 10 malam. Untuk hari libur yang memprihatinkan lagi yakni hanya 1 hari dalam sebulan.

"Intinya kerja di Malaysia sangat capek dan kalau diikutkan perasaan bisa roboh. Namun karena ada semangat untuk mencari rezki dan mengejar cita- cita yakni mengumpulkan uang sehingga apappun itu harus dijalani hingga sekarang," terangnya.

Teman Seperjuangan : Iko bersama teman seperjuangannya yang bekerja di negara jiran. (Foto/ Dekumentasi pribadi Iko)
Ia menambahkan dalam berja tidak jarang omelan dan perkataan kasar selalu dilontarkan kepada dirinya. Bahkan tangan bos sempat memukul meja di depan mata dan ia dianggap remeh.

"Namun kembali kita tetap bersabar saja selaku karyawan. Kadang bukan kita yang salah ya bagaimana lagi. Belum lagi dalam tim bekerja ada teman yang mencari muka dan bahkan kita kena getahnya. Begitulah nasib perantau dan pekerja di negeri orang," ceritanya.

Dikatakan Iko, ia berkerja di Malaysia hanya sementara saja sebab ketika uang hasil jerih payahnya cukup untuk modal berkebun seperti lada dan usaha ia akan kembali ke Indonesia dengan membawa sejuta harapan di mana negeri sendiri lebih baik.

"Saya sudah berkomitmen untuk pribadi sendiri menjadi diri dan bos bagi saya. Untuk itu harus balik dan bekerja di Indonesia saja nantinya," pungkasnya.

Oleh : Dedi

Komentar

Postingan populer dari blog ini

ASAM MANIS SI RASA BUAH TAPPUS; BUAH HUTAN YANG TERLUPAKAN

Buah Tappus : Terlihat Buah Tappus yang sebentar lagi matang. Buah Tappus merupakan tanaman hutan yang tumbuh liar. Anda dapat menemukan tappus di Dusun Batu Layar, Desa Sendoyan. (Foto/Dedi) Ayo siapa yang masih ingat dengan si buag hutan, buah tappus. Saat ini mungkin sebagain sudah lupa atau bahkan tidak mengenal sama sekali. Buah tappus merupakan buah hutan yang tidak ditanam namun tumbuh bebas secara liar. Anda dapat menemukan tappus di hutan atau di area perkebunan karet atau hutan balantara. Buah tappus memiliki rasa asam manis seperti nano- nano. Sementara bentuk pohon tappus persis pohon lengkuas. Daun dan model pohonnya mirip sekali. Hanya saja lengkuas tidak memiliki buah. Sedangakan tappus bisa memiliki buah dan posisi buanhya muncul di tengah batang. Waktu kami kecil, saat SD tahun 2000-an, bagi anak- anak seusia tersebut sangatlah tidak asing buah tappus. Buah tappus bagi kami saat ini adalah buah untuk cemilan anak-anak selesai bermain bersama. Kami kadang secara...

BUAH UNIK SI BUAH MALEK

Buah Malek : Buah malek si buah unik ini siap diseduh dengan air panas. Tampak berwarna pink yang menandakan buah itu matang  (Foto/Hamzul) Buah malek begitu panggilan warga di desa kami. Buah yang berbentuk bundar dengan diameter sekitar 2 centi meter dan ketika buahnya matang berwana pink ini sangat unik dan khas. Khas di di sini baik dari segi keberadaanya dan cara mengkosumsinya. Terkait keberadaan buah malek ini hanya bisa ditemukan di beberapa tempat seperti di Desa Sendoyan. Sedangkan di daerah lainnya terutama di luar Kabupaten Sambas buah ini sulit ditemukan di pasar buah dan lainnya padahal buah ini super lezat. Buah ini boleh dikatatakan buah hutan. Untuk bentuk ukuran tinggi pohon malek sekitar 10-15 meter ke atas dan dan buahnya muncul di dahan besar dan kecil serta hadirnya buha bersifat begerombolan. Buah malek ini matang dapat dilihat dari warna kulitnya yang semula hijau keputih- putihan berubah menjadi pink kemerah- merahan di kelopak tangkai buah....

BATU SAWAK, SI BATU ULAR

Pemuda Batu Layar yang tergabung dalam GTP Berfoto di Kepala Batu Sawak. (Foto: Aman dan Amin) Bila anda berkunjung ke Dusun Batu Layar Desa Sendoyan, Sambas tidak ada salahnya menyempatkan diri untuk mampir ke Batu Sawak. Bentuknya seperti ular membuat masyarakat setempat menyebutnya Batu Ular Sawak. Jika diperhatikan memang ada kemiripan dari bentuknya yang bulat memanjang. Untuk pajaknya sekitar 35 meter. Sedangkan untuk lebarnya sekitar 1,5 meter dan tinggi 1 meter. Di Badan Batu Sawak Menarik dan uniknya lagi Batu Ular Sawak tersebut memiliki dua badan dan satu kepala. Untuk besar kepala memiliki pajang sekitar 2 meter dan lebar 1 meteran serta tinggi 30 centimeter. Posisi batu tersebut merambat di tanah. Lokasinya sendiri tidak jauh dari jalan dusun. Batu Sawak yang tidak jauh dari Batu Layar tersebut berada di dalam kebun karet. Menurut cerita masyarakat setempat dan berdasarkan cerita orang terdahulu meskipun harus dicek kebenaranya, Batu Sawak awalnya ada...