Langsung ke konten utama

MANDI DI JAMBAN PARIT ADALAH TRADISI KAMI DULU

Mandi di Jamban : Seorang warga sedang mandi di jamban. Jamban tempat mandi dan mencuci warga Dusun Batu Layar. (Foto/Dedi)

Mandi di jamban parit bukan hal yang asing bagi kami. Namun bagi sebagian orang terutam di kota- kota besar meskipun ada itu tentu hal yang terbilang jarang ditemukan atau langka. Kehidupan kami terutama bagi warga yang memiliki rumah di pinggir parit, mandi, mencuci baju dan piring di parit adalah bagian kehidupan seharai - hari kami. Saat ini mesti di kampung kami di Dusun Batu Layar, Desan Sendoyan terbilang sudah sedikit mandi di parit namun sebagaian masih ada. Sisanya ada yang mandi di sumur atau sudah ada di WC.

Berkurangnya orang mandi di parit seiring berubahnya pola tinggal orang di mana terdahulu dipastikan tinggal di dekat parit atau sungai. Saat ini orang sudah mulai pindah menjauh dari sungai mungkin dengan alasan sudah seringnya banjir sehingga mencari tanah lebih tinggi dan jauh dari sungai.


Jamban : Tampak jamban. (Foto/Dedi)


Mandi dan mencuci di parit sangatlah praktis dan cepat apalagi di saat habis hujan atau air yang dalam. Ketika mandi tinggal mengayuh dan menguyur tumbuh dan tidak perlu mengangkut air dalam sebuah wada. Demikian mencuci baju, pakain tinggal dibilas dengan cepat. Mandi disungai sangat praktis dan mudah. Hanya saja kelemahan mandi di parit air yang dimandikan bisa saja air yang dipakai oleh orang di atas air mengalir

Untuk jamban sendiri bukan memiliki arti WC atau tempat membuag air besar atau kecil melainkan tempat orang mandi dan mencuci. Bentuk jamban seperti stigher atau tempat persinghan. Apapun bentuk jamban itu bebas selama bisa untuk berada di pinggir sungai untuk mandi. Jambban bisa terbuat dari kayu, papan dan bambu.

Oleh: Dedi

Komentar

Postingan populer dari blog ini

ASAM MANIS SI RASA BUAH TAPPUS; BUAH HUTAN YANG TERLUPAKAN

Buah Tappus : Terlihat Buah Tappus yang sebentar lagi matang. Buah Tappus merupakan tanaman hutan yang tumbuh liar. Anda dapat menemukan tappus di Dusun Batu Layar, Desa Sendoyan. (Foto/Dedi) Ayo siapa yang masih ingat dengan si buag hutan, buah tappus. Saat ini mungkin sebagain sudah lupa atau bahkan tidak mengenal sama sekali. Buah tappus merupakan buah hutan yang tidak ditanam namun tumbuh bebas secara liar. Anda dapat menemukan tappus di hutan atau di area perkebunan karet atau hutan balantara. Buah tappus memiliki rasa asam manis seperti nano- nano. Sementara bentuk pohon tappus persis pohon lengkuas. Daun dan model pohonnya mirip sekali. Hanya saja lengkuas tidak memiliki buah. Sedangakan tappus bisa memiliki buah dan posisi buanhya muncul di tengah batang. Waktu kami kecil, saat SD tahun 2000-an, bagi anak- anak seusia tersebut sangatlah tidak asing buah tappus. Buah tappus bagi kami saat ini adalah buah untuk cemilan anak-anak selesai bermain bersama. Kami kadang secara...

BUAH UNIK SI BUAH MALEK

Buah Malek : Buah malek si buah unik ini siap diseduh dengan air panas. Tampak berwarna pink yang menandakan buah itu matang  (Foto/Hamzul) Buah malek begitu panggilan warga di desa kami. Buah yang berbentuk bundar dengan diameter sekitar 2 centi meter dan ketika buahnya matang berwana pink ini sangat unik dan khas. Khas di di sini baik dari segi keberadaanya dan cara mengkosumsinya. Terkait keberadaan buah malek ini hanya bisa ditemukan di beberapa tempat seperti di Desa Sendoyan. Sedangkan di daerah lainnya terutama di luar Kabupaten Sambas buah ini sulit ditemukan di pasar buah dan lainnya padahal buah ini super lezat. Buah ini boleh dikatatakan buah hutan. Untuk bentuk ukuran tinggi pohon malek sekitar 10-15 meter ke atas dan dan buahnya muncul di dahan besar dan kecil serta hadirnya buha bersifat begerombolan. Buah malek ini matang dapat dilihat dari warna kulitnya yang semula hijau keputih- putihan berubah menjadi pink kemerah- merahan di kelopak tangkai buah....

BATU SAWAK, SI BATU ULAR

Pemuda Batu Layar yang tergabung dalam GTP Berfoto di Kepala Batu Sawak. (Foto: Aman dan Amin) Bila anda berkunjung ke Dusun Batu Layar Desa Sendoyan, Sambas tidak ada salahnya menyempatkan diri untuk mampir ke Batu Sawak. Bentuknya seperti ular membuat masyarakat setempat menyebutnya Batu Ular Sawak. Jika diperhatikan memang ada kemiripan dari bentuknya yang bulat memanjang. Untuk pajaknya sekitar 35 meter. Sedangkan untuk lebarnya sekitar 1,5 meter dan tinggi 1 meter. Di Badan Batu Sawak Menarik dan uniknya lagi Batu Ular Sawak tersebut memiliki dua badan dan satu kepala. Untuk besar kepala memiliki pajang sekitar 2 meter dan lebar 1 meteran serta tinggi 30 centimeter. Posisi batu tersebut merambat di tanah. Lokasinya sendiri tidak jauh dari jalan dusun. Batu Sawak yang tidak jauh dari Batu Layar tersebut berada di dalam kebun karet. Menurut cerita masyarakat setempat dan berdasarkan cerita orang terdahulu meskipun harus dicek kebenaranya, Batu Sawak awalnya ada...