Langsung ke konten utama

INI FAKTOR HARGA KARET SEKARANG NAIK


Menyusun Karet : Seorang Warga tampak sedang menyusun karet di sebuah toko pembeli karet. (Foto/Dedi)

Batu, Layar, Sambas , 10/12 (GTP) - Sejumlah petani karet di Kabupaten Sambas dengan semangat menyadap karetnya lantaran harga di tingkat petani kini menunjukan tren naik di mana semula hanya sekitar Rp5000 perkilogram dan sekarang sudah tembus di angaka Rp11.000 perkilogram.

"Sekarang harga karet sudah baik dan itu tentu membuat semangat untuk menyadap. Dengan harga karet naik tentu juga membantu perekonomian keluarga dalam rangka memenuhi kebutuhan hidup sehari- hari," ujar satu di antara warga Dusun Batu Layar, Desa Sendoyan, Sambas, Dartinjo, Sabtu.

Sementara itu, Ketua Gabungan Pengusaha Karet Indonesia (Gapkindo) Kalbar, Jusdar Sutan menjelaskan naiknya harga karet lantaran ekspor karet di pasar dunia dari negara pemasok dikurangi. Dengan pasokan dikurangi mendongkrak harga karet.

"Tiga negara yang tergabung dalam International Tripartite Rubber Council yang mengurangi ekspor yaitu Thailand, Indonesia dan Malaysia," kata dia.

Menurut Jusdar saat ini harga karet di pasar dunia mencapai 1,77 Dolar AS perkilogram. Sementara sebelum dilakukan pengurangan ekspor melalui Agreed Export Tonnage Scheme (AETS)  hanya 1 Dolar AS.

"Kita melihat ke depan tren harga naik. Namun semua tergantung perekonomian global juga semoga lebih baik dan pulih," kata dia.

Untuk kondisi perkebunan karet di Kalbar ia meminta pemerintah untuk memperhatikan soal peremajaan karet lantaran saat ini karet petani sudah tua. Dengan adanya peremajaan maka produktivitas akan meningkat dan berkorelasi positif terhadap pendapatan dan kesejahteraan petani.

"Petani juga sudah mulai meremajan petaninnya. Produksi kita dibandingkan negara Thailand ketinggal 3 kali lipat. Ini harus menjadi perhatian oleh semua pihak. Kita bersyukur Menteri Pertanian sudah berencana meremajakan sejuta hektar karet di Indonesia dan itu kita apresiasi," kata dia.


Sumber : (Antara/Dedi)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

ASAM MANIS SI RASA BUAH TAPPUS; BUAH HUTAN YANG TERLUPAKAN

Buah Tappus : Terlihat Buah Tappus yang sebentar lagi matang. Buah Tappus merupakan tanaman hutan yang tumbuh liar. Anda dapat menemukan tappus di Dusun Batu Layar, Desa Sendoyan. (Foto/Dedi) Ayo siapa yang masih ingat dengan si buag hutan, buah tappus. Saat ini mungkin sebagain sudah lupa atau bahkan tidak mengenal sama sekali. Buah tappus merupakan buah hutan yang tidak ditanam namun tumbuh bebas secara liar. Anda dapat menemukan tappus di hutan atau di area perkebunan karet atau hutan balantara. Buah tappus memiliki rasa asam manis seperti nano- nano. Sementara bentuk pohon tappus persis pohon lengkuas. Daun dan model pohonnya mirip sekali. Hanya saja lengkuas tidak memiliki buah. Sedangakan tappus bisa memiliki buah dan posisi buanhya muncul di tengah batang. Waktu kami kecil, saat SD tahun 2000-an, bagi anak- anak seusia tersebut sangatlah tidak asing buah tappus. Buah tappus bagi kami saat ini adalah buah untuk cemilan anak-anak selesai bermain bersama. Kami kadang secara...

BUAH UNIK SI BUAH MALEK

Buah Malek : Buah malek si buah unik ini siap diseduh dengan air panas. Tampak berwarna pink yang menandakan buah itu matang  (Foto/Hamzul) Buah malek begitu panggilan warga di desa kami. Buah yang berbentuk bundar dengan diameter sekitar 2 centi meter dan ketika buahnya matang berwana pink ini sangat unik dan khas. Khas di di sini baik dari segi keberadaanya dan cara mengkosumsinya. Terkait keberadaan buah malek ini hanya bisa ditemukan di beberapa tempat seperti di Desa Sendoyan. Sedangkan di daerah lainnya terutama di luar Kabupaten Sambas buah ini sulit ditemukan di pasar buah dan lainnya padahal buah ini super lezat. Buah ini boleh dikatatakan buah hutan. Untuk bentuk ukuran tinggi pohon malek sekitar 10-15 meter ke atas dan dan buahnya muncul di dahan besar dan kecil serta hadirnya buha bersifat begerombolan. Buah malek ini matang dapat dilihat dari warna kulitnya yang semula hijau keputih- putihan berubah menjadi pink kemerah- merahan di kelopak tangkai buah....

BATU SAWAK, SI BATU ULAR

Pemuda Batu Layar yang tergabung dalam GTP Berfoto di Kepala Batu Sawak. (Foto: Aman dan Amin) Bila anda berkunjung ke Dusun Batu Layar Desa Sendoyan, Sambas tidak ada salahnya menyempatkan diri untuk mampir ke Batu Sawak. Bentuknya seperti ular membuat masyarakat setempat menyebutnya Batu Ular Sawak. Jika diperhatikan memang ada kemiripan dari bentuknya yang bulat memanjang. Untuk pajaknya sekitar 35 meter. Sedangkan untuk lebarnya sekitar 1,5 meter dan tinggi 1 meter. Di Badan Batu Sawak Menarik dan uniknya lagi Batu Ular Sawak tersebut memiliki dua badan dan satu kepala. Untuk besar kepala memiliki pajang sekitar 2 meter dan lebar 1 meteran serta tinggi 30 centimeter. Posisi batu tersebut merambat di tanah. Lokasinya sendiri tidak jauh dari jalan dusun. Batu Sawak yang tidak jauh dari Batu Layar tersebut berada di dalam kebun karet. Menurut cerita masyarakat setempat dan berdasarkan cerita orang terdahulu meskipun harus dicek kebenaranya, Batu Sawak awalnya ada...