Langsung ke konten utama

Permainan Tukok Canting "Sinaporan"

Permianan tukok canting atau dikenal juga di bebarapa daerah lainnya dengan sinaporan adalah permainan petak umpat. Di mana dalam permainan ini satu di antara yang bermain harus mencari teman yang lainnya yang bersembunyi di sekitar area permainan. Kadang permainan di sekitar rumah, di daerah semak, di sekolah atau di daerah manapun. Permainan ini mayoritas dimainkan pada siang hari tepatnya sore hari.

Kembali lagi, di dalam permainan ini berdasarkan hasil dari hompimpa atau osom satu di antaranya peserta permainan yang kalah akan terpilih dan berkewajiban mencari teman lainnya atau bertindak sebagai pengalau. Ada istilah tukok cantik, karena alat yang digunakan sebagai tanda atau simbol dalam permainan ini kadang digunakan canting atau kaleng bekas.

Namun tidak menutup kemungkinan yang lainnya seperti botol, tempurung dan lainnya selama barang tersebut dipukul dengan kayu kecil bisa berbunyi.

Untuk aturan permainan, pengalau akan memukul canting dan sambil berhitung sesuai jumlah ditentukan bersama contoh bisa sampai 60. Selama mengitung 60 kali sambil memukul tersebut semua peserta lainnya yang untuk keseruan dalam permainan ini minimal 3 orang dan lebih ramai akan lebih baik berlari atau sesegera mungkin untuk bersembunyi sesuai keinginan mereka. Bagaimana dalam persembunyian ini mereka tidak mudah terlihat atau mudah dicari.

Setelah hitungan selesai yang menghitungnya dengan suara lantang agar teman-temannya yang bersembunyi tahu kapan waktu berakhir maka secara otomatis si pengalau mencari temanya yang bersembunyi.

Orang pertama yang ketahuan persembunyianya oleh pengalau lansung disebutkan nama dan posisinya serta pengalau berkewajiban memukul cantik sebagai bukti sah menemukan orang pertama tersebu. Begitu juga dengan seterusnya hingga semua didapat. Jika berjalan mulus dalam pencarian teman-teman yang lainnya yang bersembunyi maka orang pertama sekali ditemukan akan berkewajiban untuk sebagai peganti pengalau sebelumnya.

Namun jika si pengalau tidak mampu menyelesaikan dengan sempurna maka ia kan terus mengalau. Ia terus mengalau karena satu di antara dari beberapa yang bersembuyi menyelamatakan atau mampu memukul, menendang atau menyentuh canting dan si pengalau tidak sempat atau sebagainya menyebutkan yang menyentuh canting tersebut. Jika demikian terjadi maka permainan akan dimulai lagi dan ia tetap mencarai teman lainnya atau tetap sebagai pengalau hingga mampu mencari semua tanpa memberikan kesempatn peserta lain untuk saling menyelamatkan.

Oleh : Dedi

posted from Bloggeroid

Komentar

Postingan populer dari blog ini

ASAM MANIS SI RASA BUAH TAPPUS; BUAH HUTAN YANG TERLUPAKAN

Buah Tappus : Terlihat Buah Tappus yang sebentar lagi matang. Buah Tappus merupakan tanaman hutan yang tumbuh liar. Anda dapat menemukan tappus di Dusun Batu Layar, Desa Sendoyan. (Foto/Dedi) Ayo siapa yang masih ingat dengan si buag hutan, buah tappus. Saat ini mungkin sebagain sudah lupa atau bahkan tidak mengenal sama sekali. Buah tappus merupakan buah hutan yang tidak ditanam namun tumbuh bebas secara liar. Anda dapat menemukan tappus di hutan atau di area perkebunan karet atau hutan balantara. Buah tappus memiliki rasa asam manis seperti nano- nano. Sementara bentuk pohon tappus persis pohon lengkuas. Daun dan model pohonnya mirip sekali. Hanya saja lengkuas tidak memiliki buah. Sedangakan tappus bisa memiliki buah dan posisi buanhya muncul di tengah batang. Waktu kami kecil, saat SD tahun 2000-an, bagi anak- anak seusia tersebut sangatlah tidak asing buah tappus. Buah tappus bagi kami saat ini adalah buah untuk cemilan anak-anak selesai bermain bersama. Kami kadang secara...

BUAH UNIK SI BUAH MALEK

Buah Malek : Buah malek si buah unik ini siap diseduh dengan air panas. Tampak berwarna pink yang menandakan buah itu matang  (Foto/Hamzul) Buah malek begitu panggilan warga di desa kami. Buah yang berbentuk bundar dengan diameter sekitar 2 centi meter dan ketika buahnya matang berwana pink ini sangat unik dan khas. Khas di di sini baik dari segi keberadaanya dan cara mengkosumsinya. Terkait keberadaan buah malek ini hanya bisa ditemukan di beberapa tempat seperti di Desa Sendoyan. Sedangkan di daerah lainnya terutama di luar Kabupaten Sambas buah ini sulit ditemukan di pasar buah dan lainnya padahal buah ini super lezat. Buah ini boleh dikatatakan buah hutan. Untuk bentuk ukuran tinggi pohon malek sekitar 10-15 meter ke atas dan dan buahnya muncul di dahan besar dan kecil serta hadirnya buha bersifat begerombolan. Buah malek ini matang dapat dilihat dari warna kulitnya yang semula hijau keputih- putihan berubah menjadi pink kemerah- merahan di kelopak tangkai buah....

BATU SAWAK, SI BATU ULAR

Pemuda Batu Layar yang tergabung dalam GTP Berfoto di Kepala Batu Sawak. (Foto: Aman dan Amin) Bila anda berkunjung ke Dusun Batu Layar Desa Sendoyan, Sambas tidak ada salahnya menyempatkan diri untuk mampir ke Batu Sawak. Bentuknya seperti ular membuat masyarakat setempat menyebutnya Batu Ular Sawak. Jika diperhatikan memang ada kemiripan dari bentuknya yang bulat memanjang. Untuk pajaknya sekitar 35 meter. Sedangkan untuk lebarnya sekitar 1,5 meter dan tinggi 1 meter. Di Badan Batu Sawak Menarik dan uniknya lagi Batu Ular Sawak tersebut memiliki dua badan dan satu kepala. Untuk besar kepala memiliki pajang sekitar 2 meter dan lebar 1 meteran serta tinggi 30 centimeter. Posisi batu tersebut merambat di tanah. Lokasinya sendiri tidak jauh dari jalan dusun. Batu Sawak yang tidak jauh dari Batu Layar tersebut berada di dalam kebun karet. Menurut cerita masyarakat setempat dan berdasarkan cerita orang terdahulu meskipun harus dicek kebenaranya, Batu Sawak awalnya ada...