![]() |
Suasana minggu pagi di Stadiun Syarif Abdurrahman, Pontianak. Hari minggu bagi masyarakat untuk jalan- jalan dan olahraga. (Foto : Dedi) |
Somboyan kerja, kerja dan kerja yang digalakan dan dikampanyekan Presiden Joko Widodo agar bekerja keras dan terus kerja sebenarnya sudah jauh hari diterapkan masyarakat di dusan kami tercinta, Batu Layar.
Sepanjang hari, dalam seminggu dan seterusnya bagi masyarakat Batu Layar adalah masa untuk bekerja. Tiada hari tanpa kerja. Bagi masyarakat kami, tidak ada hari minggu atau libur.
Seseorang baru libur mungkin hanya karena sakit, ada pesta pernikahan, orang meninggal dan hal urgen lainnya. Namun hari libur di tanggal merah atau minggu kembali lagi tidak berlaku bagi kami.
Tidak adanya hari libur di daerah kami latarbelakangi manyoritas penduduk memiliki profesi sebagai petani.
"Mun hari ujan lah mun nak libur karena an bise nangkal atau nyadap gattah. Tapi jak rintik kai sallap gatah tatap karje. Mun an bise nangkal pun tatap karje pokoknya biase kume dan cari miding," ujar Kitut.
Berbeda seperti di kota - kota dan masyarakat yang sebagai PNS, hari Sabtu dan Minggu adalah hari libur mereka. Kadang mereka mengisi hari libur dengan makan bareng dengan keluarga, ketempat keramaian, olahraga dan lainnya.
"Kami tidak mengenal shoping, makan bereng kecuali sarok-an, senam, joging, ke kolam renang dan lainnya. Paling rekreasi ke mattang nak nye karena dakat rumah. Mun nak libur pas ade band atau konser," ujar satu di antara warga Batu Layar, Zahar.
Oleh: Dedi
Komentar
Posting Komentar