Langsung ke konten utama

Maing Bulan di Bumi

Tempo dulu, khususnya di Batu Layar tidak asing dengan permainan yang satu ini,,,trennnggg,,,Maing Bulan"...

Permainan 'maing bulan' merupakan permainan yang bersifat kelompok dan menghibur bukan murni untuk suatu pertandingan.

Satu di antara kelompok permainan akan bertindak sebagai 'ngalau, (orang yang harus menjadi tumbal dalam permainan untuk menangkap peserta lainnya).

Permainan ini aturan dan medianya sangat sederhan namun untuk tingkat keseruan dan memacu adrenalin juga tidak kalah menariknya untuk anda mencoba.

Syarat permainan ini bisa terselengagara yaitu diikuti sekurang-sekurangnya tiga orang. Namun semakin ramai maka semakin baik untuk menambah sensasai dan keseruan.

Untuk media permainan cukup hanya membuat lingkaran di tanah lapang yang bisa ditulis dengan kayu atau lainnya selama lingkaran itu terlihat.

Untuk besar lingkaran yang menyerupai bulatnya bulan sebagaimana nama permainan ini tergantung jumlah peserta permainan.

Secara sederhana untuk pengukuranya peserta semua masuk terlebih dahulu berkumpul dan baru kemudian membuat lingkaran yang mengitari peserta. Usahakan jarak peserta dengan pinggir lingkaran sekitar satu gapain tangan lebih sekitar 10 cm. Ada jarak gapaian dengan peserta di dalam dan yang ngalau inilah yang membuat permainan ini seru.

Sementara untuk aturan dan pola bermainanya yaitu pertama memilih satu di antara permain yang ngalau. Penentuan sang ngalau biasanya melalui hompimpa/osom.

Setelah ada terpilih maka yang ngalau di luar lingkaran dan peserta lainnya masuk di dalam lingkaran.

Tugas yang ngalau adalah bagaimana ia mengapai atau menyentuh peserta dalam lingkaran tersebut untuk mengantikanya ngalau.

Terserah bagaimanapun cara ia menyentuh peserta di dalam lingkarang baik berputar dengan cepat mengelilingi lingkaran dengan membentangkan tanganya ke arah dalam lingkaran atau lainnya selama posisi kakinya tidak boleh masuk ke dalam lingkaran.

Sementara peserta bebas berlari, berputar, menunduk dan lainnya menghindari sang ngalau menangkap atau menyentuhnya selama dalam lingkaran.

Dalam permainan ini yang diuntungkan kadang ketika yang ngalau adalah anak atau orang yang memilki tubuh yang tinggi dibandingakan peserta lainnya. Ia akan sangat mudah menyetuh temannya di dalam lingkaran.

Terkait permainan lagi, ketika salah satu di antara peserta yang ada di dalam tersentuh maka di dialah yang bertugas ngalu mengantikan dari yang sebelumnya. Permainan itu berlanjut hingga dengan terus menurus selama semua ingin bermain.

Oleh : Dedi
posted from Bloggeroid

Komentar

Postingan populer dari blog ini

ASAM MANIS SI RASA BUAH TAPPUS; BUAH HUTAN YANG TERLUPAKAN

Buah Tappus : Terlihat Buah Tappus yang sebentar lagi matang. Buah Tappus merupakan tanaman hutan yang tumbuh liar. Anda dapat menemukan tappus di Dusun Batu Layar, Desa Sendoyan. (Foto/Dedi) Ayo siapa yang masih ingat dengan si buag hutan, buah tappus. Saat ini mungkin sebagain sudah lupa atau bahkan tidak mengenal sama sekali. Buah tappus merupakan buah hutan yang tidak ditanam namun tumbuh bebas secara liar. Anda dapat menemukan tappus di hutan atau di area perkebunan karet atau hutan balantara. Buah tappus memiliki rasa asam manis seperti nano- nano. Sementara bentuk pohon tappus persis pohon lengkuas. Daun dan model pohonnya mirip sekali. Hanya saja lengkuas tidak memiliki buah. Sedangakan tappus bisa memiliki buah dan posisi buanhya muncul di tengah batang. Waktu kami kecil, saat SD tahun 2000-an, bagi anak- anak seusia tersebut sangatlah tidak asing buah tappus. Buah tappus bagi kami saat ini adalah buah untuk cemilan anak-anak selesai bermain bersama. Kami kadang secara...

BUAH UNIK SI BUAH MALEK

Buah Malek : Buah malek si buah unik ini siap diseduh dengan air panas. Tampak berwarna pink yang menandakan buah itu matang  (Foto/Hamzul) Buah malek begitu panggilan warga di desa kami. Buah yang berbentuk bundar dengan diameter sekitar 2 centi meter dan ketika buahnya matang berwana pink ini sangat unik dan khas. Khas di di sini baik dari segi keberadaanya dan cara mengkosumsinya. Terkait keberadaan buah malek ini hanya bisa ditemukan di beberapa tempat seperti di Desa Sendoyan. Sedangkan di daerah lainnya terutama di luar Kabupaten Sambas buah ini sulit ditemukan di pasar buah dan lainnya padahal buah ini super lezat. Buah ini boleh dikatatakan buah hutan. Untuk bentuk ukuran tinggi pohon malek sekitar 10-15 meter ke atas dan dan buahnya muncul di dahan besar dan kecil serta hadirnya buha bersifat begerombolan. Buah malek ini matang dapat dilihat dari warna kulitnya yang semula hijau keputih- putihan berubah menjadi pink kemerah- merahan di kelopak tangkai buah....

BATU SAWAK, SI BATU ULAR

Pemuda Batu Layar yang tergabung dalam GTP Berfoto di Kepala Batu Sawak. (Foto: Aman dan Amin) Bila anda berkunjung ke Dusun Batu Layar Desa Sendoyan, Sambas tidak ada salahnya menyempatkan diri untuk mampir ke Batu Sawak. Bentuknya seperti ular membuat masyarakat setempat menyebutnya Batu Ular Sawak. Jika diperhatikan memang ada kemiripan dari bentuknya yang bulat memanjang. Untuk pajaknya sekitar 35 meter. Sedangkan untuk lebarnya sekitar 1,5 meter dan tinggi 1 meter. Di Badan Batu Sawak Menarik dan uniknya lagi Batu Ular Sawak tersebut memiliki dua badan dan satu kepala. Untuk besar kepala memiliki pajang sekitar 2 meter dan lebar 1 meteran serta tinggi 30 centimeter. Posisi batu tersebut merambat di tanah. Lokasinya sendiri tidak jauh dari jalan dusun. Batu Sawak yang tidak jauh dari Batu Layar tersebut berada di dalam kebun karet. Menurut cerita masyarakat setempat dan berdasarkan cerita orang terdahulu meskipun harus dicek kebenaranya, Batu Sawak awalnya ada...